SWADHARMA ANGESTI CITA

Senin, 11 Oktober 2010

Membaca

Hayyuk Kita Membaca

"BACALAH"
 
Penulis berharap ketika para pembaca mendengar kata di atas, semakin bersemangat, haus akan ilmu, dan berhasrat untuk melakukan “kata kerja” di atas. Amin ya Rabbal ‘alamin.



       Semua mengetahui bahwa saat ini masuk dalam abad ke-21. Tak ada batasan, tak ada kata “susah” bagi kita untuk mendapatkan sumber bacaan. Saya yakin, di setiap rumah pembaca PASTI ada buku (bahan bacaan). Majalah, tabloid, koran, komik, novel, cerpen, dsb. terlalu mudah bagi kita untuk mendapatkannya. Terlebih dengan perkembangan teknologi yang “very very very fast”. Internet (e-book) merupakan salah satu hasil dari teknologi.
       Dimanapun kita bisa membaca. Di masjid, ada tulisan “dilarang berbicara ketika khotib berkhotbah”. Di jalan-jalan raya, ada papan iklan yang penuh dengan tulisan persuasif tentang sebuah produk. Di toilet, tertempel tulisan “setelah selesai, kran dimatikan kembali”, “dilarang membuang tisu, pembalut, dan sampah sejenisnya ke dalam kloset”, “kencing 1000, BAB/mandi 2000” (hehehehe). Atau di kamar para pembaca sekalian yang budiman, tertampang tulisan “gue kok ganteng/cantik/cute/manis banget ya”.....hahahaha lebay mode on.
       Itu hanya bukti bahwa dimanapun kita bisa membaca dan mendapat manfaat dari apa yang kita baca tadi. Ilmu akan kita dapat ketika membaca, apa yang kita tidak tahu berubah menjadi tau (sengaja penulis tulis ngga pake “H”, tar dikira makanan). Tentunya baca juga dari sumber yang lebih baik, jangan hanya dari toilet seperti contoh di atas :-).
       Sebelum lanjut, marilah kita bersyukur karena kita bisa membaca.

Satu..............
 

Dua............... 

Tiga.............. 

 
ALHAMDULILLAHIROBBIL ‘ALAMIN.

       Ada sebuah pepatah djaman doeloe yang mengatakan bahwa “buku adalah jendela ilmu”. Menurut Prof. Dr. dr. H. Sandhi Raditya, Ph.D., DEA, DESS, M.Sc., M.Psi., M.Eng., M.Pd., M.Sc., M.Hum., Sp. Semua Penyakit, S.Pi. (gelar fiktif belaka), pepatah tadi kurang tepat. Masak sih cuman buku yang jendela ilmu. Menurutnya, yang lebih tepat adalah MEMBACA adalah PINTU ILMU KEMANA SAJA. Setujukah semua kalian?.....klo yang setuju bakalan gw ‘kiss’ deh..wkwkwkwkw.
       Pepatah “membaca adalah pintu ilmu kemana saja” selalu penulis usahakan untuk selalu tertanam dalam hati dan pikiran supaya senang membaca. Entah membaca apa saja, yang penting bermanfaat bagi kita. Terutama membaca kitab suci Al-Qur’an, atau kitab suci menurut kepercayaan masing-masing.
       Jadikan diri kita untuk haus dan berhasrat membaca. Seperti hasrat seorang musafir di tengah gurun pasir berangin panas untuk mencari air. Air yang akan membasahi kerongkongannya. Air yang akan membangkitkan semangatnya.
       Betapa besar manfaat dari membaca.
Dengan membaca...
     penulis mengetahui peristiwa ketika Rasulullah SAW berperang dengan orang kafir, bertempur dan memenangkan pertempuran.

Dengan membaca...
     belum pergi ke Perancis, penulis sudah mengetahui indahnya Paris dengan aliran sungai Seine di bawah si jangkung yang gagah, Eiffel.

Dengan membaca...
     penulis mengetahui segudang teori tentang C.I.N.T.A., teori tentang persahabatan, dan teori yang lain.

Dengan membaca...
     Bu Ani Zukhiton, guru SMA penulis, bisa menjelaskan kejadian-kejadian di jaman pra-kemerdekaan; kehidupan pra-sejarah; peristiwa-peristiwa di jaman Sriwijaya, Majapahit, dan kerajaan lain. Apakah mungkin bu Ani hidup di jaman pra-sejarah atau di jaman mahapatih Gadjah Mada? Guru paling pinter sedunia dimana kejadian-kejadian sebelum beliau lahir, beliau bisa tau...wkwkwkw.
Dengan membaca...
     Pak Swiss-man, guru SMP penulis, tanpa keliling dunia mengetahui bahwa bumi itu bulat, bumi memiliki empat samudera dan enam benua. Tanpa ikut tour dengan matahari, beliau mengetahui bahwa di bulan-bulan tertentu matahari tepat di atas garis khatulistiwa.

Dengan membaca...
     penulis sebagai anak kampung di Temanggung mengetahui bahwa 15 milyar ton TNT (Tri Nitro Toluena) dihabiskan selama Perang Dunia. Kecanggihan militer AS dengan AH-64 Apache dan F-22 Raptor. Keganasan Lenin dan Stalin selama memimpin Uni Soviet. Bahwa orang tua wajib lebih kita cintai daripada orang lain yang sebagian pemuda pemudi menyebutnya “someone special”, pacar, atau apalah itu nama lainnya.

Sungguh besar bukan manfaat membaca?,
SUBHANALLAH!!!
Oleh karena itu, penulis mengingatkan diri sendiri dan para pembaca semua.
IQRO’............BACALAH.............!!!
Ilmu kemana saja bisa kita dapat. SUPERFANTASTIC!!!.

-SELAMAT MEMBACA-   
  
  

1 komentar:

  1. jempol buat mas sandy,, by the way gelarnya tu lho very long and complicated.. hhmm.. hebat hehe :D

    BalasHapus