SWADHARMA ANGESTI CITA

Senin, 27 September 2010

SAFARI MALAM SMANAGA

MISTIK


Gerbang gaib sman3temanggung dibuka, wahahahawaow wraow. Perutku berbicara, “ssst, akika perlu nasi goreng ni, daripada akika ngeluarin jurus maag, mau kamyu heh?” Oke perutku, laporan diterima dan siap untuk dilaksanakan. Mio otomatis duluan (iklan gratis) mengantar ane dan Ueffa makan di luar. Eee, sampai gerbang depan ketok’e malah ada yang?...jaga gerbang dong, masak jaga yang lain .


Sepiring nasi goreng hangat+jeruk anget seakan mengakhiri era “omelan” perutku. Kami kembali lagi ke smanaga dengan suasana dan keadaan diri yang berbeda. Hati senanG, perut kenyanG, membawa titipanG dari kano dan mas olanG.


Malam telah tiba (udah dari tadi kali!!!). Peserta LDK yang tak lain adalah anak tonti dari kelas X mengikuti seasons seperti yang tertera di susunan acara. Bu Sri menjadi pengisi season perdana malam itu. Mr. Sri Adi Nur S. “The Second”, guru besar biologi smanaga, langsung melaksanakan peraturan sekolah moving class yang biasanya terjadi pagi/siang, tapi moving class-nya jadi malam hari.....night moving class. Sebenarnya panitia khawatir sih. Kenapa???. Moved to Bio-lab. yang ngisi guru biologi, biologi ada bahasan mengenai reproduksi so...(hehe ).
Kembali ke laptop.
Adonan senyum mengembang dicampur kumis manis Mr. Sri Adi Nur S. menyamankan suasana 2nd season di Lab. Biologi smanaga. Peserta duduk tenang mendengarkan, dan sebuah realita yang memang real, ada peserta yang kelopak matanya serasa ngga nahan buanget geetoh untuk segera menutupi bola matanya alias M.E.R.E.M. Mungkin waktu itu ada juga mata air alami tapi bau, bersumber dari mulut peserta, biasa keluar dari pojok kanan kiri bibir, kalau nempel di bantal bisa jadi “Dream Island”. Apakah itu?...jawaban dikirim via email ke mesemmu_pancenOye@hehe.com. *kidding*


Night moving class berlanjut ke ruang multimedia smanaga. Ini adalah 3rd season. Materi disampaikan oleh mantan staf guru smanaga, mantan murid smanaga angkatan 2002, Bapak Qodri. Sengaja ane tulis “Bapak”, biar cepetan married, diberi istri yang baik, keturunan yang baik oleh Allah SWT, amin.


“Ketika saya duduk Anda berdiri, dan ketika saya berdiri Anda silahkan duduk”, pesan untuk para peserta dari Pak Qod di awal pembicaraan. Pesan yang juga menjadi peraturan di 3rd season. Materi disampaikan, peraturan di awal pembicaraan tetap berjalan. Dua kali panitia nongol di pintu ruang multimedia mengingatkan waktu kurang lima menit dan waktu sudah habis. 3rd season berakhir. Salah satu isi materi yang disampaikan adalah tentang keharusan untuk menjalin jaringan yang luas (large network), dan nice relationship. Setelah kedua hal tadi kita miliki, rasakan manfaatnya!!!, hari ini dan esok hari.


Dan sekarang giliran anak-anak OSIS. Permainan seru di malam hari. Terdengar suara tawa dari dalam kelas pertanda hiburan dari OSIS sukses. Di sisi lain, pemeriksaan tas peserta sedang berlangsung di ruang kelas yang digunakan untuk tidur peserta putra dan putri. “Barang Terlarang” disita oleh para pemeriksa. Tahu sendiri lah, barang terlarang itu nantinya mau digunakan sebagai bahan?, apa hayo?...forbidden to publicated.


Ganti season, ganti suasana. Kalau tadi tawa yang terdengar, sekarang berubah jadi brangbrengbronghjchvyw@$%$&%*&(&^&%$$%!!!!!!!!semelekete!!. Hahahihihuhuhehehaukhaikhoooosh. Glodakgludukgledekjakagledekmencarimangsa. Blarrrrblurrrr doooooor, jurus kupu ngeluarin kentut sedap (terinspirasi banyolannya ibu Wina), waaatwaaaaaaaaaaaaaaaa!!!.
Ujug-ujug, seorang anak OSIS ambruk. Entah kenapa ia jadi seperti itu. Karena lapar?, karena mules?, karena minum obat tidur?, karena sakit kepala yang rasanya kaya ditonjokin Tyson?, karena dimasuki jin-jin nakal yang memang lagi waktunya bermain ria saat itu?. Biarlah, hanya Yang Maha Tau yang mengetahui seluruh kebenarannya.


Seketika itu, kebanyakan anak OSIS lain menjadi panik. Seakan menjadi relawan di medan pertempuran, tujuh anak ikut menggendong si Mirza yang ambruk tadi. Padahal sih dua atau tiga anak aja cukup untuk menggendong Mirza. Maklum lah, namanya juga orang panik. Untung yang lain ngga ikut-ikutan juga kaya Mirza.


Karena kejadian tadi, anak-anak OSIS diberi pesan oleh Ibu Wina (men ketok tuo) supaya tenang, menentramkan hati, jangan terlalu khawatir dan sok berani. Eee, pas diberi pesan kaya gitu malah jadi akeh yang keweden. Pucat, ndomblong, serasa menjadi manusia MATAN_HITAN (mati enggan, hidup pun tak segan). Peace.


Jarum jam seakan tak pernah pusing untuk selalu berputar-putar. Jarum detik mendapat jatah berputar paling banyak. Jarum menit menjadi yang kedua terbanyak. Jarum pendek (jam) menjadi yang terakhir. Untuk pindah angka dari enam ke tujuh ia harus menunggu jarum menit berputar sekali full 360 derajat dan jarum detik berputar 60 kali full 360 derajat.
22.30-00.45


Kami para alumni mengadakan halaqah pra-acara malam di dekat tugu smanaga. Didampingi gelas-gelas yang telah terisi air kopi panas. Bagaimana kita membuat acara nanti baik dan mengena. Itu pikiran yang sama dari kami. Usulan dan pendapat kami gabungkan untuk menjadi sebuah gagasan utuh lagi bagus.


Sementara itu, anak OSIS mengadakan pertemuan sendiri di ruang kelas. Entah mereka membicarakan apa kami tidak tahu. Sampai beberapa waktu kemudian, 3 anak dari OSIS memberikan penjelasan kepada kami tentang hasil pertemuan mereka.
01.00-01.30


Alumni smanaga membagi tugas masing-masing. Beberapa ada yang mengumpulkan daun-daun pepaya. Tentunya ada sesuatu dong dibalik daun pepaya itu . Kelompok saya, Sandhi Raditya (akhirnya nama ane nampang juga), Kano, Ueffa, pak lurah Lukman mencari dan mengumpulkan dedaunan kering bercampur tanah. Tentunya ada sesuatu#2 juga dong dibalik dedaunan kering bercampur tanah tadi 
.
Pengurus OSIS sibuk dengan urusan mereka. Membangunkan peserta LDK lalu mengumpulkan mereka di lapangan upacara. Peserta LDK langsung berbaris 3 ber-saf sesuai urutan mereka masing-masing, di lapangan dengan rumput berlapiskan embun. Tiga sampai lima anak OSIS mengurus bagian yang berada di lapangan upacara. Anak OSIS lainnya berpencar ke tempat masing-masing di dalam lingkup smanaga. Berjalan, berpencar, membawa tugas dan tanggung jawab mereka.
01.30-03.00

Peserta LDK berkeliling smanaga satu per satu, sendirian, hiiii!!.
Seketika alumni menjadi kumpulan penonton ndobel komentator. Stand menonton pertama adalah tempat parkir guru smanaga sebelah barat Grha Dwijatama. Sekarang ntripel menjadi penonton, komentator, sekaligus transmigran. Ya, kumpulan transmigran yang berpindah tempat tinggal. Dari tempat parkir guru smanaga menuju serambi mushola smanaga.
Mushola smanaga memiliki organisasi kesiswaan yaitu MT (Majelis Ta’lim) Nurul Ilmi. Layaknya organisasi kesiswaan Islam lain, MT Nurul Ilmi mengadakan kegiatan keagamaan dengan tujuan memperbaiki akhlak seluruh warga smanaga. Amin yaaa Rabb. Cukup deh tentang MT Nurul Ilmi.


Di serambi mushola, menonton dan komentar live bagi kami para alumni. Sambil diselingi ngobrol dan guyonan. Basbisbusbesbos, hgfjegfdbcdhfrgvbdshvhs mbcjasfdsgvdgfhf hjgcasfbf cdgfsdgfbdv cdgcfflaspdpqfb xajxgaxnbanceshkjvnd sadhjfnebfjkfjv uhfhfsbfgjs sdgcesfnb hdvsdvsjdgjrg hsdgusegfrhgsrg. Kira-kira seperti itu isi obrolan kami di serambi mushola dini hari itu.


Maskulin, muncul membuat beberapa dari kami tertawa. Maskulin Muka Robbin, lulusan smanaga tahun 2008. Dia mengenakan rukuh/mukena putih buat nyamar jadi hantu. Hantu dari usus semut kali!,wkwkwkwk.


Dua orang mengawasi kalau ada peserta LDK yang datang plus nge-play musik ‘ketawanya kuntilanak’ dari hp. Naaaa, si maskulin standby ngumpet dulu biar surprise.


This time to show!!!
Satu per satu anak kelas X lewat mushola. Satu per satu dari mereka ditakuti oleh Maskulin, tapi...... Mari kita bahas fenomena ini, setajam siiiiiikut!!
Show pertama maskulin berhasil. Anak kelas X ketakutan, sampai lari mblabas kemudian anjlok ngambil jalan pintas ke pos selanjutnya. Hip hip horeeee!!!
Show berikutnya. Peserta takut lagi, peserta takut lagi, peserta takut lagi, tapi kok si maskulin nginjak eri (duri). Spontan ia berucap, “adoooh, aku ngidek ri”
Itu anak yang tadinya takut malah jadi ketawa. Hehehehe
“heeeeh, kok malah ngguyu, hayooo tak wedeni aku setan lho”, lanjut maskulin merasa ga terima diketawain.
Hadddooooh ooojaaan!!! Alumni lain yang mengetahui kejadian itu seketika langsung tertawa. OOOOO MAAAK!
Show berlanjut. Kalau yang ini peserta hanya nunduk, cuek bebek, gag gubris si maskulin hantu dari usus semut.
Hayooo, hayooo, aku setan lho, kok ora wedi tho”, ucap maskulin dengan kalimat andalannya.
Aneh banget ni orang yak. Wkwkwkwkw, ane dkk. pun tertawa lagi. Hmmm, jangan ditiru yak.
Ganti peserta lain. Hasilnya sama aja. Ngga ada yang takut banget kayanya. Malah beberapa lagi ada yang ngetawain juga.
“Mas, kene tak  make up sik men apik gayane og”, pinta mas Kano dengan gaya maho-nya *peace*.


Kano dkk. termasuk ane mendesain maskulin sebaik mungkin supaya tampil sempurna kaya pocong. Comotan tali dari tongkat pel sangat membantu. Bagian pocong di atas kepala menjadi lebih tampak sekarang. Waktunya beraksi lagi.
Agak lama dari sebelumnya.
“Kok suwe tho iki, wes entek po pesertane?”, tanya Ueffa.
“sik sik sabar, sedelo meneh”, balas Kano.
Akhirnya datang juga.
“mas..mas wes teko, siap siap yo”, ucap Kano mengingatkan Maskulin.
Taktiktok, eeeng iiing ennng, eeeeeeeeeeeeeeeng.
Peserta yang tadinya sendiri kok sekarang muncul tiga orang. What a big deal! dengan jumlah anak. Maskulin melompat seketika. Muncul di hadapan mereka. Maskulin “the magnificent manipulated ghost” disoroti lampu senter. Mereka bertiga terdiam sejenak, Maskulin pun juga.


“Astaghfirullahal adzim, Allahu akbar, Allahu akbar!!!!”, jerit ketiganya seperti paduan suara 17 Agustus tapi kacau.
“Yes, berhasil”, pekikan hati kami puas.
Kami berlima pun tertawa. Aku, Kano, Ueffa, pak lurah Lukman, dan Maskulin “the magnificent manipulated ghost”.
“wahahahaha, wedine iso lucu. Ngematke sik sedelo langsung jerit-jerit astaghfirullah astaghfirullah. Tapi ketok’e mau cah OSIS og. Lucu, malah OSIS’e dhewe wedi”, cerita Maskulin singkat.


Ternyata yang barusan ketakutan adalah anak OSIS bukan peserta LDK (anak kelas X). OLEH JALAN (by the way) dan NGEMENG-NGEMENG siapa yak yang ketakutan tadi. Tiga anak OSIS Swadharma Angesti Cita SMA Negeri 3 Temanggung. Kira-kira sendiri aja yak.
Tak lama kemudian, acara “dini hari” OSIS untuk peserta LDK selesai. Semua peserta LDK dibariskan kembali tiga ber-saf di lapangan upacara. Mereka diperintahkan untuk tidur ke ruangan masing-masing yang telah disediakan, dan tidak membuat gaduh. Dan semua peserta pun masuk ruangan masing-masing.
03.00-subuh

Waktu bagi alumni untuk OSIS. Ane sebut “Daun pepaya dalam mulut OSIS”. Ane ngga mau nulis tentang hal ini. “Daun pepaya dalam mulut OSIS” ngga kalah seru ama yang sebelumnya. Ehmm..... karena tulisan ini ane upload di osissmanagatmg.blogspot.com, mungkin kalian para pembaca yang mengetahui dan mengikuti LDK ini bisa ikut menambahkan tulisan ini, yaitu bagian jam 03.00 dan seterusnya. Kalau mau, silahkan buat catatan di grup FB osissmanaga.
Mohon maaf kalau ada salah penulisan dan bahasa yang kurang nyaman. INI DIKSI SAYA. Silahkan memberi kritik dan saran. Lebih menerima kripik dan sarapan.


Naikkan bibir sebelah kanan, naikkan bibir sebelah kiri, gave a nice smile. 


SETIAP ORANG MEMILIKI PEMIKIRAN DAN PENDAPAT YANG BERBEDA. “HARGAI SESEORANG AKAN KELEBIHANNYA, dan BERSABARLAH TERHADAP KEKURANGANNYA”.


0 komentar:

Posting Komentar